Turnover Perusahaan Adalah

Membandingkan dengan Kompetitor

Melalui analisis inventory turnover, perusahaan dapat membandingkan rasio yang dimiliki dengan rata-rata industri atau pesaing. Hal ini membantu menentukan kondisi perusahaan dalam pengelolaan persediaan dibandingkan dengan standar industri.

Selain itu, perusahaan dapat membuat prediksi permintaan yang lebih akurat, baik dalam merencanakan produksi, pengadaan persediaan, dan strategi pemasaran yang lebih efektif dengan mengamati tren inventory turnover dari waktu ke waktu.

Apa Itu Asset Turnover Ratio?

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.

Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.

Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.

Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.

Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.

Strategi Perekrutan yang Buruk

Mempekerjakan talenta berkualitas membutuhkan strategi dan waktu perekrutan yang panjang, dan itu sangat berharga. Perekrutan yang salah membuat perusahaan harus menanggung biaya lebih banyak.

Itu menjadi sangat mahal. Selain meningkatkan tingkat pergantian karyawan, perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya lebih banyak bagi setiap karyawan. Kesalahan perekrutan dapat menyebabkan pencemaran di tempat kerja dan bahkan merusak reputasi perusahaan.

Di balik keputusan perekrutan yang buruk, biasanya ada perekrutan impulsif, mengabaikan bendera merah, dan keinginan untuk menutup pembukaan secepatnya.

Bersamaan dengan itu, manajer perekrutan dan perekrut mungkin tidak memiliki informasi yang cukup tentang persyaratan penting dan seluruh visi orang yang akan mengisi posisi tersebut.

Solusi: Optimalkan strategi perekrutan perusahaan.

Untuk mencegah keputusan perekrutan yang buruk dan pergantian staf yang tinggi karena alasan ini:

Apa Itu Inventory Turnover?

Inventory turnover adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa sering perusahaan menjual dan mengganti persediaan dengan membandingkan harga pokok penjualan (HPP) dengan rata-rata persediaan dalam periode tertentu.

Rasio itu mengacu pada jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual persediaan. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi jumlah hari dalam periode tersebut dengan rasio perputaran persediaan.

Rumus atau cara menghitung inventory turnover ratio adalah:

Inventory Turnover = Harga pokok penjualan (HPP) / Nilai rata-rata persediaan1

Dengan menghitung inventory turnover, perusahaan dapat mengevaluasi seberapa cepat persediaan berputar dan berapa kali persediaan dijual dan digantikan dalam satu periode waktu.

Jika hasilnya rendah, rasio itu menunjukkan bahwa persediaan berputar lambat dan perusahaan mungkin memiliki persediaan yang terlalu besar atau tidak efisien dalam manajemen persediaan.

Sebaliknya, rasio yang tinggi menunjukkan persediaan berputar dengan cepat. Secara umum, rasio inventory turnover yang baik adalah rasio yang tinggi. Namun, rasio yang sangat tinggi juga dapat menunjukkan risiko kekurangan persediaan.

Apa Itu Turnover Karyawan?

Melacak tingkat pergantian karyawan perusahaan merupakan langkah berbasis data untuk mengukur berapa banyak orang yang meninggalkan perusahaan dan dalam keadaan apa. Perputaran mengacu pada pemisahan total dari perusahaan dan mencakup pergantian sukarela dan tidak sukarela.

Turnover karyawan sukarela adalah perputaran untuk mewakili orang-orang yang meninggalkan perusahaan atas kemauan mereka sendiri misalnya untuk mendapat pekerjaan baru, untuk alasan pribadi, untuk mengejar peluang pendidikan atau untuk pensiun.

Turnover karyawan yang tidak disengaja adalah perputaran untuk mencakup orang-orang yang diberhentikan karena masalah kinerja atau perilaku serta mereka yang merupakan bagian dari PHK musiman atau pengurangan keseluruhan kekuatan.

Turnover sukarela yang tinggi umumnya dianggap sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan. Itu berarti Anda kehilangan karyawan yang berkualitas, terkadang karena perusahaan pesaing.

Penyebabnya termasuk masalah dengan budaya perusahaan, manfaat dan struktur kompensasinya, jalur karier dan pelatihannya, manajer, dan banyak lagi.

Turnover sukarela yang tinggi berdampak pada profitabilitas dan, seringkali, kepuasan pelanggan. Di sisi lain, dibutuhkan biaya banyak untuk merekrut orang baru.

Informasi seputar cara menerapkan KPI (Key Performance Indicator) untuk perusahaan dapat dilihat melalui artikel ini Langkah Tepat Menyusun KPI Karyawan, Apa Saja?

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.

Membantu Mengukur KPI

Inventory turnover ratio dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan sales berdasarkan key performance indicator (KPI).2

Sebab, perusahaan dapat menggunakan inventory turnover untuk menentukan penjualan yang telah memenuhi target performa yang diinginkan atau perlu mengubah strategi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan hasil penjualan.

Budaya di Tempat Kerja yang Toxic

Budaya kerja yang toxic adalah salah satu alasan yang benar-benar membuat meroketnya pergantian karyawan.

Ketika orang merasa terus-menerus stres, diabaikan, takut membuat kesalahan kecil, atau mengalami intimidasi di tempat kerja, kemungkinan besar, mereka akan kehilangan motivasi dan tidak akan melihat diri mereka bertahan dengan majikan mereka saat ini.

Solusi: Buatlah rencana untuk membuat budaya perusahaan menjadi lebih sehat

Untuk mencegah peningkatan pergantian karyawan karena masalah budaya tempat kerja:

Kurangnya Pengembangan Profesional

Ini adalah salah satu penyebab tingkat turnoveryang tinggi. Karyawan secara alami mencari pertumbuhan karir. Aspirasi ini tidak hanya berarti pertumbuhan finansial tetapi sebagian besar pengembangan profesional.

Oleh karena itu, jika Anda tidak menawarkan vektor pengembangan karir karyawan Anda, kemungkinan besar, Anda akan melihat mereka pergi sebentar lagi.

Solusi: Buat program pengembangan profesional

Untuk mengatasi masalah ini:

Informasi mengenai coaching karyawan dapat dilihat melalui artikel ini Apa Itu Coaching? Pahami Metode dan Tujuannya untuk Karyawan.

Efek Turnover Karyawan Terhadap Perusahaan

Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan ini juga bisa dijadikan sebagai bentuk perhatian lebih. Karena, akan ada efek dari semua data yang tersaji. Seperti, mengeluarkan biaya lebih.

Sementara, apa yang diharapkan belum mampu menempuh harapan. Tetapi, badai pegawai keluar selalu dan terjadi. Sehingga, semua orang akan berpikir bahwa, apa yang disampaikan oleh karyawan lain itu benar.

Selain itu efek terbesar ketika kondisi ini dibiarkan begitu saja adalah kebangkrutan. Saat industri tidak bisa bergerak sama sekali dan hanya berjala di tempat. Maka, sudah jadi pertanda seta perhatian cukup besar.

Bukan hanya bagi keuangan saja, untuk Supervisor dan manager cukup membingungkan. karena, harus mengulangi kembali dari titik awal dan hal tersebut terjadi dan terus berulang. Pasti ada titik jenuh dan bisaMelihat efeknya begitu besar maka, jangan samai melewatkan membuat data ini. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan bisa dipelajari sendiri dengan mudah dan melakukan analisisnya.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Inventory turnover adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan barang dan menjaga keseimbangan antara persediaan yang ada dan tingkat penjualan.

Metrik tersebut berguna untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat memutar persediaan atau pengelolaan aset yang dimiliki dalam periode waktu tertentu.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait inventory turnover ratio, rasio inventory turnover yang baik, cara menghitung inventory turnover, hingga tips untuk mengoptimalkannya.